Diperhitungkan Ada Tersengajaan, Panpel Ungkapkan Pemicu Padamnya Lampu di Stadion Brawijaya dalam Tanding Persik versus Sama persis

laligazine.com – Panitia eksekutor (panpel) laga Persik Kediri menerangkan pemicu padamnya lampu di tempat Stadion Brawijaya dalam pertandingan minggu ke-23 Liga 1 2024-2025 di antara Persik melawan Sama persis Solo, Jumat (14/2/2025) malam WIB.

Peristiwa itu terjadi di menit ke-85 selesai Fransisco Carneiro jalani perawatan selesai alami luka.

Saat proses perawatan sudah usai dilaksanakan oleh team klinis dan wasit Gideon Dapaherang ingin mengawali kembali jalannya pertandingan, lampu pencahayaan Stadion Brawijaya langsung padam.

Hal itu membuat laga berhenti sepanjang beberapa saat.

Laga pada akhirnya diadakan lagi dan score 0-0 menjadi penutup hasil pertandingan.

Ketua panpel laga Persik Kediri, Tri Widodo, mulai bicara masalah pemicu padamnya lampu Stadion Brawijaya.

Faksinya akui jika management selalu bekerja sama dengan PLN untuk pastikan saluran listrik aman saat laga berjalan.

“Kami selalu bekerja sama dengan PLN,” tutur Tri Widodo pada Jumat (14/2/2025) diambil media situs slot mgo777.

“Ada petugas PLN yang menjaga trafo besar dan bersiaga di sini.”

“Sesudah kami verifikasi pemicu matinya saluran listrik pada lampu stadion lepas,” paparnya.

Tri menjelaskan jika ada permasalahan pada MCCB (molded case sirkuit breaker) saat kejadian mati lampu terjadi.

MCCB ialah alat pemutus circuit yang berperan membuat perlindungan sambungan listrik dari korsleting, arus berlebihan, dan masalah listrik yang lain.

Lokasi MCCB itu ada di tempat Stadion Brawijaya, Kediri.

Faksinya beri pujian PLN yang bekerja dengan cepat untuk menangani permasalahan itu.

Cuma perlu 2 menit untuk menghubungkan lagi MCCB.

Tetapi, karena lampu yang dipakai di tempat stadion masih konservatif dan bukan LED, karena itu perlu waktu semakin lama untuk berpijar lagi.

Faksi panpel menyebutkan perlu waktu sekitaran 10 menit untuk berpijar selesai MCCB dihubungkan lagi.

“Dua menit terhubung tapi lampu konservatif bukan LED, perlu waktu sekitaran 10 menit,” kata Tri Widodo.

“Demikian MCCB ditancapkan kembali, barusan perlu waktu 11 menit baru normal semua. Cepat barusan pengatasan,” ucapnya kembali.

Tri menyebutkan jika permasalahan yang sebetulnya bukan terjadi pada lampu tapi pusatnya saluran listrik.

Berdasarkan penjelasan PLN ke panpel, ada banyak hal yang mungkin menjadi pemicu padamnya lampu di stadion.

Dua kemungkinan pemicu yang diartikan ialah terlepasnya daya karena terlampau melewati kemampuan atau dilepaskan dengan menyengaja.

“Pengutaraan PLN, lepas energinya terlampau melewati kemampuan atau dilepaskan, tersengaja,” tutur Tri Widodo.

“Tapi sejauh ini tidak pernah lepas. Semenjak 2004, baru ini kali lepas.”

“MCCB-nya itu seperti handel, didorong telah mati,” katanya.

Faksi panpel tidak ketahui dengan terang adakah elemen tersengajaan sebagai pemicu pemadaman lampu.

Masalahnya boks MCCB tidak terkunci hingga siapa saja dapat membuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *